Kamis, 20 Oktober 2016

MOBILITAS SOSIAL

MOBILITAS SOSIAL 



Iwan barnevel saragih

Universitas Gunadarma 

Ahmad Nasher



A. Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial berasal dari kata mobilitas dan sosial. Mobilitas merupakan kata baku dari bahasa Inggris mobility, yang artinya pergerakan. Sesuatu yang bergerak berarti terdapat perubahan, yaitu berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya. Jadi, mobilitas sosial adalah perubahan posisi seseorang dalam masyarakat.

Menurut Robert M.Z. Lawang mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari satu lapisan ke lapisan yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya.

Menurut Horton dan Hunt mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

Menurut Kimball Young dan RaymW. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat-sifat hubungan antara individu dengan kelompoknya.

B. Jenis Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dalam masyarakat terbagai menjadi dua jenis, yaitu mobilitas sosial horizontal dan vertical.

  1. Mobilitas Sosial Horizontal
    Mobilitas sosial horizontal diartikan sebagai suatu peralihan individu atau objek-objek sosial lain dari kelompok sosial satu ke kelompok sosial lain yang masih sederajat. Adanya gerak sosial horizontal, tidak menyebabkan terjadinya perubahan dalam derajat kedudukan seseorang ataupun suatu objek sosial. Misalnya, seseorang yang beralih kewarganegaraan, beralih pekerjaan yang sifatnya sederajat (dari tukang kayu menjadi tukang batu atau dari pengusaha tekstil menjadi pengusaha batik), melakukan transmigrasi, dan lain-lain. Dengan gejala sosial seperti itu, meskipun berpindah tempat atau beralih pekerjaan, kedudukan seseorang tetap setara dengan kedudukan sebelumnya.

  2. Mobilitas Sosial Vertikal
    Mobilitas sosial vertikal yaitu pergerakan atau perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggr atau turun ke tingkat yang lebih rendah. Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi dua, yaitu:
     
    • Mobilitas vertikal naik (social climbing)
      Mobilitas vertikal naik adalah perpindahan dari suatu tingkatan ke tingkatan yang lebih tinggi. Mobilitas vertikal naik memiliki dua bentuk utama, yaitu:
      •  Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi, dan
      • Pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi.

    • Mobilitas vertikal turun (social sinking)
      Mobilifias vertikal turun adalah perpindahan dari suatu tingkatan ke tingkatan yang lebih rendah. Mobilitas vertikal turun memiliki dua bentuk utama, yaitu:
      •  Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah dezajatnya, dan
      • Turunnya de:ajat sekelompok individu yang dapat berupa distntegrasi kelompok sebagai kesatuan.

C. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Banyak faktor yang dapat memengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain status sosial, kondisi ekonomi, situasi politik, pertambahan penduduk, dan petualangan. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan dalam materi berikut:

  1. Status Sosial
    Status sosial adalah tingkatan atau kedudukan sosial seseorang di masyarakat. Semakin tinggi status sosial seseorang, dia akan semakin dihormati. Mengapa? Karena biasanya orang yang berstatus sosial tinggi memiliki kekayaan, kekuasaan, dan peran sosial yang juga tinggi (besar). Oleh karena itu, semua orang akan selalu berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.

  2. Kondisi Ekonomi
    Kondisi ekonomi mempunyai fungsi penting dalam memperoleh penghargaan masyarakat. Terutama di kota-kota besar, kekayaan menjadi simbol utama dari status sosial. Gejala-gejala ini sebenarnya juga dijumpai pada masyarakat tradisional, hal ini biasanya sering dihubungkan dengan upacara-upacara adat. Tidak jarang upacara adat memerlukan biaya besar dan yang mampu mengadakannya hanyalah orang-orang yang secara material mampu. Oleh karena itu, setiap orang akan berusaha untuk meningkatkan keadaan ekonominya.

  3. Situasi Politik
    Situasi politik bersifat dinamis, artinya setiap saat selalu berubah. Pada dunia modern di mana demokrasi dianggap sebagai acuan ketatanegaraan, maka politik menjadi pilihan yang sangat mudah untuk menaikkan status sosial seseorang ataupun suatu kelompok.

CONTOH CONTOH MOBILITAS SOSIAL

  • ggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh: Pembentukan organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
Adapun penyebab sosial climbing adalah sebagai berikut :
  •  Melakukan peningkatan prestasi kerja
  • Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
B. Mobilitas vertikal ke bawah (Social sinking) Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
  •  Turun nya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika melaksanakan tugasnya.
  • Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial. Contoh Tim Juventus terdegradasi ke seri B.
Penyebab sosial sinking adalah sebagai berikut.:
  •  Berhalangan tetap atau sementara.
  •  Memasuki masa pensiun.
  • Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau di pecat dari jabatannya.
2. Mobilitas horizontal 
Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Dengan kata lain mobilitas horisontal merupakan peralihan individu atau obyek-obyek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ciri utama mobilitas horizontal adalah tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang dalam mobilitas sosialnya.
  • Contoh: Pak Amir seorang warga negara Amerika Serikat, mengganti kewarganegaraannya dengan kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini mobilitas sosial Pak Amir disebut dengan Mobilitas sosial horizontal karena gerak sosial yang dilakukan Pak Amir tidak merubah status sosialnya.
Mobilitas social horizontal dibedakan dua bentuk :
  • Mobilitas social antar wilayah/ geografis Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi.Cara untuk melakukan mobilitas sosial
  • Mobilitas antargenerasi Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh: Pak Parjo adalah seorang tukang becak. Ia hanya menamatkan pendidikannya hingga sekolah dasar, tetapi ia berhasil mendidik anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan telah terjadi mobilitas vertikal antargenerasi.
Mobilitas antargenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas intragenerasi dan mobilitas intergenerasi.
  • Mobilitas intragenerasi adalah  mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo awalnya adalah seorang buruh. Namun, karena ketekunannya dalam bekerja dan mungkin juga keberuntungan, ia kemudian memiliki unit usaha sendiri yang akhirnya semakin besar. Contoh lain, Pak Bagyo memiliki dua orang anak, yang pertama bernama Endra bekerja sebagai tukang becak, dan Anak ke-2, bernama Ricky, yang pada awalnya juga sebagai tukang becak. Namun, Ricky lebih beruntung daripada kakaknya, karena ia dapat mengubah statusnya dari tukang becak menjadi seorang pengusaha. Sementara Endra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial antara Endra dengan adiknya ini juga dapat disebut sebagai mobilitas intragenerasi.
  • Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara beberapa generasi.
Mobilitas intergenerasi dibedakan menjadi dua yaitu:
  • Mobilitas intergenerasi naik
  • Mobilitas intergenerasi turun Contoh : Kakeknya seorang bupati, bapaknya seorang camat dan anaknya sebagai kepala desa.(intergenerasi turun)

macam macam migrasi 

) Transmigrasi Umum
Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang pelaksanaannya diatur oleh pemerintah. Para transmigran dibiayai kepindahannya dan diberi bantuan tanah untuk digarap. Mereka juga menerima bantuan bimbingan, seperti pendidikan, kesehatan, dan pangan.

2) Transmigrasi Spontan
Transmigrasi Spontan adalah transmigrasi yang perpindahannya atas prakarsa transmigran sendiri tetapi di tempat tujuan mereka mendapat bantuan tanah dari pemerintah. Transmigrasi spontan disebut juga transmigrasi swakarsa.

3) Transmigrasi Khusus
Transigrasi khusus adalah transmigrasi yang para transmigrannya memiliki keahlian atau pengetahuan khusus. seperti transmigrasi pola PIR-bun (Perkebunan Inti Rakyat-Perkebunan). Dalam transmigrasi ini, para transmigrannya adalah para petani perkebunan.

b. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi pada umumnya disebabkan daya tarik kota yang banyak memberi harapan untuk memperoleh pekerjaan dengan upah yang tinggi. Selain itu faktor kemajuan kota yang lebih cepat dibandingkan dengan pedesaan membuat orang tertarik datang ke kota.




2. Migrasi  Internasional
Migrasi internasional meliputi hal-hal berikut ini.
a. Imigrasi
Imigrasi adalah masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Tenaga kerja belanda dan cina yang masuk ke indonesia adalah contoh imigrasi. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.

b. Emigrasi
Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Pengiriman TKI ke Arab Saudi dan Malaysia adalah contoh emigrasi. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.

c. Remigrasi
Remigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara kembali ke negara asalnya setelah beberapa lama ditinggalkan. Orang Indonesia pulang kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliahnya di Singapura adalah contoh remigrasi.

  1. Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
  2. Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
  3. Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
  1. Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
  2. Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
  3. Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
  4. Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
KESIMPULAN
Disini kita belajar bahwa seseorang dapat berpindah kewarganegaraan  bila dia termaksud keturunan dari 2 negara sehingga diakui 2 negara dan dapat berpindah negara tp hanya 1x kewarganegaraan  setelah itu orang dapat mengalami mobilitas  jika memiliki status sosial bisa diakui masyarakat,  dan mempunyai kondisi ekonomi yang memungkinkan dan sesorang bisa perpindah tempat untuk tujuan tertentu dr desa ke kota dinamakan urbanisasi. misal si jono pindah ke dr magelang ke jakarta untuk berkerja dan bertemu saudara saudara nya itu dinamakan urbanisasi 
sekian dr saya iwan barnevel terimakasih 

Daftar pusaka 

http://cokinew.blogspot.co.id/2015/05/mobilitas-sosial.html

https://donnysyadia.wordpress.com/ekonomi/sosiologi/semester-1/mobilitas-sosial/


http://pengantarilmu-mujahid.blogspot.co.id/2011/12/macam-macam-migrasi.html

http://dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2015/05/faktor-pendorong-migrasi-macam-macam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar